Bunyi
atau suara adalah pemampatan mekanis atau gelombang
longitudinal yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat
berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di
dalam air, batu bara, atau udara. Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan
berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan
kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitudo
atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam desibel.
Kecepatan
suara adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kecepatan
gelombang suara yang melalui medium elastis. Kecepatan ini dapat berbeda
tergantung medium yang dilewati (misalnya suara lebih cepat melalui air
daripada udara), sifat-sifat medium tersebut, dan suhu. Namun, istilah ini
lebih banyak dipakai untuk kecepatan suara di udara. Pada ketinggian air laut,
dengan suhu 21 °C dan kondisi atmosfer normal, kecepatan suara adalah 344
m/detik (1238 km/jam). Kecepatan suara akan lebih cepat melaju di air dan di
benda padat. Kecepatan suara di air adalah 4.3 kali lipat kecepatan di udara,
yaitu 1.484 m/detik. Kecepatan suara di besi adalah 15 kali lipat kecepatan di
udara, yaitu 5.120 m/detik.
Frekuensi
suara yang menentukan keras/lemahnya suara dinyatakan dalam cycle per detik
(C/dt) atau Hertz (Hz). Dan suara yang dapat didengar oleh telinga manusia
merentang antara 20 sampai 20.000 Hz. Kurang dari 20 C/dt suara itu akan lemah
sekali dan akan dirasakan hanya sebagai getaran saja (infra-suara), mungkin
bisa didengar oleh telinga binatang. Frekuensi di atasa 20.000 Hz (melebihi
sound barrier) termasuk sebagai ultra-suara dan dipergunakan untuk bidang
pengobatan. Hubungan antara kecepatan suara c (m/s), gelombang dan frekwensi f
dinyatakan sebagai berikut: c = f . l
Amplitudo
menentukan kuat dan lemahnya tekanan suara (sound pressure). Makin besar
amplitudo dari gelombang suara, semakin kuat pula tekanan suaranya. Satuan
ukuran bagi tekanan suara ialah Bel (B),
tetapi ukuran tersebut sebenarnya terlalu besar untuk dipergunakan pada
kejadian yang bisa, karena itu satuan Desibel (dB) lebih lazim digunakan (1
desibel = 1 dB = 0,1 B). Satu dB merupakan besarnya tekanan suara di tingkat
ambang pendengaran pada frekuensi 1000 Hz, yaitu tekanan minimal yang masih
dapat didengar sebagai bisikan lembut (ambang pendengaran = hearing threshold).
Cepat
rambat Suara pada medium tertentu.
http://andrynugrohoatmarinescience.wordpress.com/category/suara-di-laut/ |
Pemantulan
Suara
http://wonktzo-maysmartboy.blogspot.com/2012/12/pemantulan-bunyi.html |
Pemantulan Suara
merupakan perulangan suara yang terdengar hampir bersamaan dengan suara dari
sumber suara, akibat suara dari sumber suara ini terpantul berulang-ulang pada
suatu ruangan. Maka terjadi gelombang suara yang dipantulkan oleh permukaan
yang keras. Pemantulan semacam ini dinamakan Gaung. Pengulangan suara yang
terdengar setelah suara ditimbulkan karena suara yang dipantulkan oleh suatu
permukaan dinamakan Gema. Cepat atau lamanya kita mendengar gema bergantung
pada seberapa jauh jarak kita dengan permukaan pemantul bunyi itu.
Gejala-gejala
Akibat Kebisingan Suara
- Kehilangan pendengaran, perubahan ambang batas sementara akibat kebisingan, perubahan ambang batas permanen akibat kebisingan.
- Rasa tidak nyaman atau stres meningkat, tekanan darah meningkat, sakit kepala, bunyi dering.
- Kejengkelan, kebingungan.
- Gangguan tidur atau istirahat, hilang konsentrasi waktu bekerja, membaca dsb.
- Merintangi kemampuan mendengarkann TV, radio, percakapan, telpon dsb.
Karakteristik
Suara Secara Umum :
- Di alam udara, gelombang bunyi itu bergerak dengan kecepatan 760 mil per jam.
- Kecepatan rambatan melalui air akan empat kali lebih cepat daripada melalui udara. Kecepatan suara di laut berkisar antara 1.400 – 1.550 m/det, kecepatan rata-ratanya 1.500 m/det.
- Di dalam hampa, gelombang bunyi tidak dapat bergerak karena tidak ada media kenyalnya.
Distribusi
Kecepatan Suara terhadap Kedalaman di laut
http://irwankl3.blogspot.com/2011/03/definisi-suara-secara-umum.html |
Keterangan
:
- Zona 1 : Di lapisan homogen (mixed layer) walaupun suhunya konstan, kecepatan suara bertambah terhadap kedalaman karena pengaruh pertambahan tekanan.
- Zona 2 : Di lapisan thermocline penurunan suhu yang cepat lebih mendominasi pertambahan tekanan sehingga kecepatan suara berkurang terhadap kedalaman
- Zona 3 : Di lapisan dalam (deep layer) efek penambahan tekanan kembali mendominasi penurunan suhu sehingga kecepatan suara bertambah terhadap kedalaman.
- Di bawah
lapisan thermocline, terdapat lapisan di mana C adalah minimum, lapisan C
minimum ini terbentuk karena di lapisan thermocline terjadi pengurangan C,
sementara di bawah lapisan thermocline terjadi penambahan C.
Daftar
Pustaka
·
http://andrynugrohoatmarinescience.wordpress.com/category/suara-di-laut/
·
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006.
Kurikulum 2006 KTSP: Mata Pelajaran untuk Sekolah Menengah Atas dan Madrasah
Aliyah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
·
Agus Supangat, Susanna (Pengantar
Oseanografi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar